The new common language will be more simple and regular than the existing European languages. It will be as simple as Occidental; in fact, it will be Occidental. To an English person, it will seem like simplified English, as a skeptical Cambridge friend of mine told me what Occidental is. The European languages are members of the same family.
Serious Problems with Cables in CIty
The new common language will be more simple and regular than the existing European languages. It will be as simple as Occidental; in fact, it will be Occidental. To an English person, it will seem like simplified English, as a skeptical Cambridge friend of mine told me what Occidental is. The European languages are members of the same family.
Montain and Winter Cold Weather
If several languages coalesce, the grammar of the resulting language is more simple and regular than that of the individual languages. The new common language will be more simple and regular than the existing European languages. It will be as simple as Occidental; in fact, it will be Occidental.
Halo dunia!
Selamt datang di WordPress. Ini adalah pos pertama Anda. Sunting atau hapus, kemudian mulai menulis!
Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang Gelar Pengabdian Masyarakat di Kampung Nelayan Sungsang

Palembang, 10 Agustus 2022 – Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang sukses melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Kampung Nelayan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 10 Agustus 2022 ini merupakan bagian dari agenda semester ganjil tahun akademik 2022/2023, yang bertujuan untuk memberikan solusi nyata terhadap permasalahan air bersih di wilayah tersebut.
Kampung Nelayan Sungsang, yang terletak di Kecamatan Banyuasin II, menghadapi tantangan serius terkait ketersediaan air bersih. Masyarakat setempat sangat bergantung pada air hujan yang ditampung dalam drum sebagai sumber utama air bersih. Namun, jumlah air hujan yang terbatas sering kali tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga, terutama pada musim kemarau. Akibatnya, warga terpaksa menggunakan air pasang yang telah tercemar oleh sampah dan limbah rumah tangga.
Melihat kondisi ini, tim Prodi Kimia UIN Raden Fatah Palembang mengusung tema “Pelatihan Pembuatan Filter Air bagi Masyarakat” dalam kegiatan PKM kali ini. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan air bersih dan memberikan wawasan praktis mengenai cara membuat filter air sederhana menggunakan bahan-bahan alami.
Dosen-dosen dari Prodi Kimia menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini, memandu peserta untuk memahami proses filtrasi air secara tradisional. Media filter yang digunakan meliputi ijuk, pasir halus, batu alam, kerikil, arang dari batok kelapa, dan sabut kelapa. Teknik penyaringan ini dipilih karena telah terbukti efektif dan dapat diterapkan dengan mudah oleh masyarakat menggunakan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Munir, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen UIN Raden Fatah Palembang dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. “Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi warga Kampung Nelayan Sungsang, khususnya dalam meningkatkan kualitas air yang mereka gunakan sehari-hari,” ujarnya.
Ketua Program Studi Kimia, Mariyamah, M.T., yang juga menjadi ketua panitia, menambahkan bahwa kegiatan ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk dosen, mahasiswa, dan masyarakat setempat. “Kami sangat mengapresiasi antusiasme warga yang turut serta dalam pelatihan ini. Semoga ilmu yang kami bagikan dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan,” tuturnya.
Kegiatan ini didukung oleh dana dari BPOPTN tahun 2022, yang dialokasikan untuk kebutuhan bahan, konsumsi, dokumentasi, serta transportasi. Panitia pelaksana terdiri dari jajaran pimpinan fakultas, dosen Prodi Kimia, serta staf pendukung, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Rektor UIN Raden Fatah Palembang Nomor 1604 Tahun 2022.

Pengabdian masyarakat ini tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga memperkuat hubungan antara UIN Raden Fatah Palembang dengan masyarakat. Ke depannya, Prodi Kimia berharap dapat melanjutkan program serupa di berbagai wilayah untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui penerapan ilmu kimia yang bermanfaat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini, kunjungi website resmi Program Studi Kimia dan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang.
Prodi Kimia FST UIN Raden Fatah Palembang Sukses Gelar Edukasi Makanan Sehat Bebas Boraks bagi UMKM di Palembang

Palembang, 17 November 2021 – Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kembali menunjukkan dedikasinya dalam memberikan manfaat kepada masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Edukasi Makanan Sehat Bebas Boraks bagi UMKM di Kota Palembang.” Kegiatan ini dipimpin oleh Dwi Fitri Yani, S.Pd., M.Si., bersama tim yang terdiri dari Ade Oktasari, M.Sc., Rohmatullaii, M.Sc., dan Nazria Hasana, dan dilaksanakan di Kecamatan Talang Bubuk, Palembang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat yang bebas dari bahan berbahaya seperti boraks. Boraks, yang dikenal sebagai Natrium Tetraborat Dekahidrat (Na₂B₄O₇·10H₂O), sering kali disalahgunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan seperti bakso, mie kuning, tahu, dan sosis untuk memberikan tekstur kenyal. Padahal, konsumsi boraks dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti kerusakan otak, hati, ginjal, hingga risiko kematian, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang mengonsumsinya secara berlebihan.
Ketua tim, Dwi Fitri Yani, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang bahaya boraks, tetapi juga melatih masyarakat untuk mengidentifikasi keberadaan boraks dalam makanan secara mandiri menggunakan indikator alami, seperti kunyit. “Kunyit dapat berubah warna menjadi merah kecoklatan ketika bertemu dengan senyawa asam seperti boraks, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk uji sederhana di rumah,” ujarnya.
Selama kegiatan, tim Prodi Kimia menyampaikan materi melalui presentasi mendalam tentang boraks dan formalin, serta mengadakan praktik langsung dengan menguji sampel makanan seperti tahu, mie kuning, sosis, dan bakso yang diperoleh dari pasar lokal. Hasilnya, semua sampel yang diuji ditemukan positif mengandung boraks, yang menjadi peringatan serius bagi konsumen dan pelaku UMKM. Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta, yang mengaku semakin sadar akan pentingnya menjaga kualitas makanan dan menghindari penggunaan bahan berbahaya.
Kegiatan ini didukung oleh dana dari sumber dana mandiri dan telah mendapatkan pengesahan dari Dekan FST, Mariyamah, M.T., serta Kapus PIMM-12M UIN Raden Fatah Palembang. Dekan FST, Dr. Muhammad Isnaini, M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini, menyatakan bahwa pengabdian masyarakat merupakan wujud nyata dari tanggung jawab akademik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan dan keamanan pangan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mendorong pelaku UMKM di Palembang memproduksi makanan sehat dan aman, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang pentingnya memilih makanan yang bebas dari bahan kimia berbahaya. Laporan lengkap kegiatan ini telah disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dan dapat diakses melalui halaman resmi Program Studi Kimia FST UIN Raden Fatah Palembang.