Siti Nurul Atiqoh, S.Ag., M.S.I
Guru MA Al Fatah Palembang
(Sekretaris Dharmawanita Persatuan UIN Raden Fatah)
Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi ummat Islam karena selain sebagai bulan penuh berkah dan ampunan, Ramadan juga dikenal sebagai bulan untuk melatih kesabaran bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam konteks ini, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus selama puasa, tetapi juga tentang menguji dan memperkuat kesabaran dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ibadah puasa Ramadan mengajarkan umat Muslim untuk menahan lapar dan haus dari fajar hingga matahari terbenam. Puasa bukan hanya ujian fisik, tetapi juga ujian kesabaran. Ketika rasa lapar dan haus muncul, umat Muslim diajarkan untuk mengendalikan diri dan tidak mengeluh. Ini adalah latihan yang kuat dalam mengasah kesabaran dan keteguhan hati. Selama bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk lebih banyak beribadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, dan berdzikir. Menyisihkan waktu untuk melakukan ibadah dengan konsentrasi penuh membutuhkan kesabaran yang besar. Dengan fokus dan keteguhan hati, umat Muslim dapat mengatasi godaan untuk tergesa-gesa atau terganggu selama menjalankan ibadah, khususnya di bulan Ramadan.
Tantangan terberat yang dihadapi umat Muslim di bulan Ramadan saat ini adalah tantangan digital, karena tantangn digital saat telah memperoleh dimensi baru yang perlu dipertimbangkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun bulan Ramadan adalah waktu yang suci dan penuh berkah, perubahan dalam cara kita berinteraksi dengan teknologi dan dunia digital telah memunculkan serangkaian tantangan yang harus diatasi. Bagaimana menjawab tantangan tersebut merupakan tugas berat bagi seorag Muslim, karena tantangan digital yang kita hadapi saat ini semakin kompleks. Banyak usaha yang harus dilakukan agar sebagai Muslim kita mampu menjaga diri kita agar memiliki kesalehan online.
Era digital yang ditandai dengan maraknya kemajuan teknologi membuat kita harus pandai dalam memilih dan memilah, mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk kia lakukan. Beberapa tantangan yang akan kita hadapi di era digital saat antara lain:
- Munculnya gangguan digital dalam Ibadah:
Dalam era smartphone dan media sosial, gangguan digital telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan yang masuk, notifikasi media sosial, atau tontonan yang tidak bermanfaat seringkali mengganggu konsentrasi selama ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, atau berdzikir.
- Berkurangnya waktu yang berkualitas:
Di era digital, hampir semua waktu kita habiskan di dunia digital, sehingga dapat mengurangi kualitas ibadah dan refleksi spiritual. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial atau permainan online, akibatnya dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk beribadah, berdakwah, atau melakukan kegiatan yang bermanfaat.
- Konten yang Tidak Sesuai:
Di dunia digital saat ini, terdapat beragam konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Mulai dari konten pornografi hingga diskusi yang menghina agama atau perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam. konten yang mengumbar kemewahan hingga informasi yang tidak valid secara agama, banyak yang dapat mengganggu kesucian bulan Ramadan. Tantangan ini memerlukan kesadaran dan pengendalian diri untuk menghindari konten-konten negatif tersebut.
- Semakin maraknya bisnis dan konsumsi di media online:
Perdagangan digital dan iklan online meningkat selama bulan Ramadan, menggoda umat Muslim untuk berbelanja lebih banyak daripada yang diperlukan. Promosi yang agresif dan tawaran khusus dapat memengaruhi perilaku konsumsi, yang bertentangan dengan nilai-nilai sederhana dan hemat dalam Islam.
- Tantangan Komunikasi:
Sementara teknologi memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman yang jauh, terlalu banyak bergantung pada komunikasi digital dapat mengurangi interaksi langsung dan keintiman dalam hubungan interpersonal. Hal ini dapat mengurangi nilai-nilai kebersamaan dan saling peduli yang dianjurkan dalam Islam.
Bulan Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk dapat meningkatkan berbagai kesalehan diri, baik kesalehan individual, sosial, maupun kesalehan digital. Lewat bulan Ramadan inilah sebuah waktu yang tepat dapat mengantarkan umat Muslim menuju peningkatan derajat kesalehan secara paripurna, yang akan mengantarkan manusia pada derajat ketakwaan disisi Allah SWT.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, kita bisa merasakan bersama bagaimana derasnya informasi yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Semua itu terjadi karena kemudahan-kemudahan yang disuguhkan teknologi untuk membantu manusia. Kemudahan yang disuguhkan oleh teknologi ini sejatinya memberikan dua sisi mata uang yang memiliki dampak positif dan juga dampak negatif.
Menghadapi tantangan ini, maka kita harus terus berupaya melakukan hal-hal yang baik di tengah era digital. Hal baik tersebut harus kita maksimalkan dan hal negatifnya harus kita buang. Menghadapi tantangan ini, penting bagi umat Muslim untuk memperkuat kesadaran diri dan disiplin dalam penggunaan teknologi selama bulan Ramadan. Oleh kafena itu, untuk melatih keberanian dalam menghadapi tantangan ini, mulailah dengan menetapkan waktu-waktu khusus di mana kita mematikan ponsel atau memblokir notifikasi untuk benar-benar fokus pada ibadah, termasuk mengatur waktu layar, menghindari konten yang tidak bermanfaat, fokus pada ibadah, dan meningkatkan kualitas interaksi manusia. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat menjadi alat yang dapat memperkuat spiritualitas dan memperdalam pengalaman Ramadan, bukan sebagai penghalang untuk beribadah.
Ramadan juga merupakan waktu di mana nilai-nilai kesabaran dalam berinteraksi dengan orang lain ditekankan. Umat Muslim diajarkan untuk bersikap sabar, toleran, dan penuh pengampunan terhadap orang lain, bahkan dalam situasi yang sulit atau konflik. Ini melibatkan kesabaran dalam menghadapi perbedaan pendapat, mengendalikan emosi, dan menunjukkan sikap yang baik dalam semua situasi. Selama Ramadan, ketika tubuh mengalami perubahan akibat perubahan pola makan dan tidur, bisa menjadi tantangan untuk mengelola emosi dengan baik. Kesabaran diperlukan untuk menghadapi perubahan suasana hati, frustrasi, atau kelelahan dengan tenang dan penuh kesabaran. Ini merupakan bagian penting dari latihan spiritual selama bulan Ramadan.
Ramadan juga mengajarkan pentingnya kesabaran dalam menjaga komitmen dan tekad untuk melakukan kebaikan. Mulai dari menunaikan ibadah wajib hingga berpartisipasi dalam amal sosial, mempertahankan komitmen ini memerlukan kesabaran dan ketekunan. Umat Muslim diajarkan untuk tidak menyerah di tengah jalan dan tetap teguh dalam menjalankan kewajiban mereka. Dari situlah kesalehan digital bisa diperkuat di bulan Ramadan ini.
Dengan demikian, Ramadan menjadi waktu yang sempurna untuk melatih kesabaran dalam berbagai aspek kehidupan termasuk menjaga kesalehan digital. Melalui pengendalian diri, keteguhan hati, dan sikap sabar, umat Muslim dapat memperkuat hubungan mereka dengan Allah SWT dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Semoga Ramadan tahun ini menjadi kesempatan bagi kita semua untuk mengasah kesabaran dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik.