Oleh: Tito Nurseha
Ramadhan adalah salah satu bulan yang sangat ditunggu oleh umat Islam, karena bulan ramadhan merupakan bulan yang diistimewakan oleh Allah SWT. Syekh Utsman bin hasan al-Khubawi memberikan sebuah akronim dari potongan kata “RAMADHAN”. Menurut beliau, kata “ramadhan”, Ra’-nya adalah rahmat (kasih sayang), mim-nya adalah maghfirah (ampunan), sedangkan dhad dan nun-nya adalah dhaqqudz dzanbi (penghancur dosa). Hal ini senada dengan sebuah hadits, “sepuluh awal bulan ramadhan adalah rahmat, sepuluh pertengahannya adalah maghfirah dan sepuluh terakhir darinya adalah itqun min al-niran (dibebaskan dari siksa neraka).
Berangkat dari bulan yang penuh berkah dan ampunan serta banyak keistimewaan di dalamnya, salah satu yang paling berbeda dari bulan-bulan lainnya adalah kegiatan sholat tarawih berjamaah. Kita tahu bahwa selain bulan suci yang disambut dengan suka cita, di dalamnya ada kegiatan berjamaah yang tidak dapat dilakukan dibulan lainnya yaitu tarawih berjamaah. Tarawih memiliki makna mendalam sebagai bentuk Qiayam al-Layl di bulan Ramadhan, dan penting dalam Islam karena merupakan sunnah mu’akadah, praktik yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Makna pentingnya terletak pada keberkahan spiritual yang dapat diperoleh melalui pelaksanaannya. Bukan hanya serangkauan gerakan ritual, tetapi menjadi sebuah perjalanan spiritual yang membawa umat Islam lebih dekat pada Allah SWT.
Salah satu gerakan paling berkesan saat sholat adalah sujud. Sujud bermakna merendahhkan dan menghambakan diri pada Allah SWT. Tindakan sujud dalam shalat bagi umat Islam melibatkan proses menyentuh tanah dengan dahi, yang dianggap sebagai bagian tubuh tertinggi, menandakan kerendahan hati di hadapan Allah SWT. Didalam al-Qur’an, kata sujud terdapat dalam 14 surat dengan berbagai kejadian, namun pemkanaan sujud ini tetap pada bentuk kerendahan hati kita di hadapan Allah SWT. Satu diantaranya seperti yang tertulis dalam Surat Ar-Ra’d ayat 15 yang berbunyi:
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” (Q.S. Ar-Ra’d : 15)
Salah satu keistimewaan sujud ialah menjadi wahana intim antara hamba dengan Sang Pencipta Allah SWT. Pada saat itu, kita merasakan betapa rendah dan kecilnya diri ini sekaligus memuji keagungan Allah SWT. Pakar tafsir al-Qur’an, Muhammad Quraish Shihab dala, Wawasan Al-Qur’an: tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat (2000) menjelaskan bahwa kata sujud sangat terkait dengan istilah masjid. Itukarena dari segi bahasa, kata masjid terambil dari akar kata sajada-sujud, yang berarti patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariat, adalah bentuk lahiriah yang paling nyata. Itulah mengapa bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya “tempat bersujud”.
Sujud yang selama ini telah dilakukan oleh umat Islam, secara rutin selama 5 waktu dalam sehari, memiliki beberapa manfaat potensial yang terkait dengan posisi ini, yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental, dikutip dari laman sosial media @drhaleemachiropractor, bahwa:
- Posisi sujud meningkatkan aliran darah ke otak sehingga dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan kesehatan mental. Peningkatan sirkulasi darah ke otak dapat meningkatkan konsentrasi dan mengurangi risiko penyakit saraf.
- Sujud dapat memberikan efek menenangkan pikiran, menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Posisi ini mendorong relaksasi dan dapat membantu mencapai kedamaian dan ketenangan mental.
- Rutin melakukan sujud sebagai bagian dari shalat Islami dapat memberikan kontribusi pada kelenturan dan kekuatan yang lebih baik pada otot punggung, leher, dan bahu. Ini juga membantu dalam menjaga postur tubuh yang baik.
- Gerakan keluar masuk sujud dapat menguatkan otot punggung bagian bawah dan meningkatkan kelenturan tulang belakang sehingga berpotensi mengurangi nyeri pinggang.
- Posisi sujud melibatkan penekanan perut ke paha, yang dapat membantu dalam pemijatan dan rangsangan pada organ perut. Ini dapat membantu pencernaan dan membantu meringankan masalah yang berkaitan dengan sistem pencernaan.
- Melakukan shalat dan sujud secara teratur dapat memberikan rasa landasan dan stabilitas, berkontribusi terhadap keseimbangan emosional dan kesejahteraan.
- Selain manfaat kesehatan fisik dan mental, sujud menawarkan makna spiritual yang mendalam, menumbuhkan rasa kerendahan hati, rasa syukur, dan hubungan dengan Tuhan, yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan.
Selain manfaat kesehatan yang akan didapat saat melakukan sujud, sujud juga merupakan perintah agama yang menjadi salah satu perbuatan yang sangat di cintai oleh Allah SWT. Di dalamnya terkandung keutamaan-keutamaan yang sangat banyak. Di antaranya sujud memperlihatkan kebiasaan manusia di hadapan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Hal ini karena dengan sujud manusia rela meletakkan wajahnya, sebagai simbol kehormatan, ke tanah/lantai. Keutamaan lainnya, sujud mendidik manusia bersikap rendah hati dan menjauuhkannya dari sikap sombong atau takabur. Makin banyak orang bersujud, maka makin bersih jiwanya dan makin tinggi kesadaran rohaninya.
Tulisannya bagus sekali mudah2an menjadi pembelajaran bagi kita semua